Internasional Virtual Wushu Championship Seri ke-2 diikuti tujuh negara, yakni Tiongkok, Singapura, Macao, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Kazakhstan dan Indonesia selaku tuan rumah selaku penyelanggara atau tuan rumah. Selain itu terdapat 82 sasana dari Tanah Air yang berpartisipasi .
"Terima kasih Wushu Indonesia tetap aktif walau ditengah-tengah pandemi, kita tahu tidak mudah untuk melakukan kegiatan. Tidak banyak cabang olahraga yang masih bersemangat untuk melakukan aktivitas olahraga, tetapi wushu punya inovasi dan kreatif," kata Zainudin.
PB WI menargetkan bisa menjaring 160 atlet wushu Indonesia lewat turnamen tersebut. Jika digabungkan dengan hasil seleksi turnamen seri pertama, artinya Indonesia bisa memiliki 356 atlet yang akan digembleng menjadi lebih baik.
"Apa yang dilakukan oleh PB Wushu Indonesia seiring dan sejalan dengan apa yang digariskan pemerintah karena menitikberatkan pembinaan sejak usia dini dan dilakukan terus-menerus secara konsisten serta tidak pernah berhenti dalam situasi apapun," tutur Zainudin.
"Ini menjadi misi yang mulia dan cukup menantang bagi PB Wushu Indonesia karena mempersiapan pembinaan sejak usia dini, pembinaan usia muda, saya kira itu juga yang diharapkan oleh pemerintah, tidak mungkin suatu prestasi dapat kita dapatkan tanpa melalui jenjang pembinaan yang berkelanjutan," tambahnya.
Menpora berharap, upaya PB WI yang konsisten mencari bibit berbakat ini bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Dia pun menjamin bahwa pemerintah mendukung penuh turnamen Internasional Virtual Wushu Championship Seri ke-2
"Oleh karena itu, sekali lagi upaya-upaya ini perlu dukungan. Maka KONI, Komite Olimpiade Indonesia, dan tentu Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan dukungan penuh kegiatan ini. Tetap bersemangat warga wushu dan berikan prestasi yang terbaik," tutup Zainudin.
(KAH)