“Skenarionya, IBL digelar pada 15 Januari hingga 7 Februari 2021. Itu fase pertama. Fase kedua pada 2-22 Maret,” jelas Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah dalam jumpa secara virtual, Sabtu (9/1/2021).
“Dengan situasi seperti ini, timeline yang kami siapkan mudah-mudahan membaik. Jadi kami tempatkan fase pertama di fase kedua. Estimasi Maret bisa digelar,” tambahnya.
Sebelumnya, IBL musim 2021 telah mendapat rekomendasi untuk bergulir pada Januari. Protokol kesehatan yang disiapkan juga sudah dievaluasi berkali-kali oleh berbagai pihak, baik itu dari pemerintah daerah maupun departemen kesehatan.
Sebagai bentuk keseriusan, pada Agustus 2020 lalu, IBL bahkan sudah menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari persiapan menghadapi kompetisi musim 2021 di tengah pandemi covid-19.
Namun dalam perjalanannya, IBL lagi-lagi harus terbentur izin dan peraturan pemerintah terkait pembatasan kegiatan demi menekan laju penularan covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.
“Kami sudah berkali-kali meyakinkan apa yang telah diupayakan mengenai protokol dan sistem bubble. Itu kami yakinkan ke para pihak dan pada waktu itu Alhamdulillah bisa tetap berjalan. Tapi kali ini belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan, ya kita harus taati,” ujar Junas.
Jika memungkinkan digelar pada Maret, Junas menyatakan kompetisi akan tetap menggunakan sistem gelembung. Venue penyelenggaraannya pun masih sesuai rencana, yakni di Mahaka Square Arena Jakarta. (ANT)
(KAH)