Kekalahan tersebut membuat Klopp kembali masuk dalam catatan buruk Liverpool, yakni sebagai pelatih yang kalah lima kali secara berturut-turut ketika memimpin The Reds melakoni laga kandang.
Klopp mengaku tidak mau mencari-cari alasan dengan tren negatif yang dialami timnya. Tetapi menurutnya, hasil beberapa pertandingan tertentu memang dipengaruhi oleh momen-momen penting.
"Saya pikir pertandingan semacam ini ditentukan oleh sejumlah momen dan memang selalu demikian. Untuk menciptakan momen itu, Anda harus berjuang dan dalam beberapa momen perlu memberikan usaha dalam level yang berbeda. Itu yang saya katakan kepada para pemain," kata Klopp seusai menghadapi Chelsea seperti dilansir laman resmi Liverpool.
"Pada momen-momen itu, bukan lagi soal taktik, tetapi tentang kegigihan, kekuatan hati dan semacamnya. Tetapi bukan berarti saya bilang para pemain tidak memperlihatkan kekuatan hati itu, saya yakin mereka mengerahkan segalanya. Kita sedang berbicara tentang dua, tiga atau empat persen terakhir yang menentukan," tambahnya.
"Bukan itu masalahnya, kami memiliki tim yang amat sangat baik, di lapangan malam ini ada beberapa momen permainan bagus, tetapi di momen menentukan tidak cukup bagus. Dan untuk itu semua, hanya ada satu orang yang patut dikritik, yakni saya dan segenap tim. Itu yang saya katakan," lanjut pelatih asal Jerman tersebut.
Catatan kelam di Anfield terancam bisa menjadi lebih buruk, jika Liverpool tidak segera menemukan kembali kekuatan mentalnya saat menjamu tim zona degradasi Fulham pada Minggu 7 Maret mendatang.
Liverpool yang sudah dipastikan gagal mempertahankan gelar juara juga terancam gagal menembus empat besar karena kekalahan dari Chelsea membuat mereka turun ke peringkat tujuh klasemen sementara dengan koleksi 43 poin. (ANT)
(KAH)