Rapat tersebut dihadiri oleh Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto, serta perwakilan dari KONI, Kementerian Kesehatan. Beberapa wakil dari cabang olahraga lainnya juga hadir membahas kemungkinan memvaksin para atlet yang masuk pelatnas.
"Tadi saya mewakili PBSI, Zoom Meeting dengan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Deputi 4, kemudian beberapa yang mewakili Kementerian Kesehatan, KONI, dan beberapa cabang olahraga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin," tutur Edi kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Saya mengusulkan tadi kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga agar kalau bisa tidak hanya atlet-atlet yang akan diberangkatkan mengikuti berbagai kegiatan, tetapi juga semua atlet yang ada di pelatnas nantinya diberikan vaksin. Sebab semua atlet yang ada di pelatnas adalah atlet yang berprestasi," jelas Edi.
Dalam waktu dekat, PBSI akan mengirimkan skuad Indonesia ke turnamen Swiss Terbuka yang akan diselenggarakan 2-7 Maret mendatang. Rencanannya, tim Indonesia akan berangkat pada 25 Februari, sehingga PBSI berharap para atlet dan official yang berangkat untuk segera divaksin.
"Paling dekat yang harus mendapatkan vaksin adalah atlet, pelatih, dan tim pendukung yang akan berangkat ke Swiss mengikuti Swiss Terbuka tanggal 2-7 Maret, dan mereka akan diberangkatkan 25 Februari. Saya tadi minta kalau bisa sebelum 25 Februari ini, mereka yang ke Swiss itu sudah diberikan vaksin," kata Edi.
Sementara untuk pertandingan selanjutnya, yaitu All England yang akan digelar 17--21 Maret, di Birmingham, Inggris. Edi pun berharap tim yang akan mengikuti ajang kejuaraan bulutangkis tertua di dunia ini pun segera divaksin sebelum keberangkatan.
"Kemudian rombongan berikutnya diberangkatkan ke Birmingham, Inggris untuk mengikuti All England dari 17-21 Maret. Kami juga minta, supaya mereka sebelum mengikuti All England, juga harus divaksinasi," ungkap Edi.
(RIZ)