"Dengan situasi kamtibmas yang cenderung dinamsi, ancaman yang asimetris, dan ketidakpastian politik yang tinggi, maka kandidat Kapolri harus mempunyai kompetensi untuk memimpin Polri secara profesionalcdan menciptakan rasa aman bagi masyarakat," ujar Riyanta kepada Media Indonesia, Minggu, 3 Januari 2021.
Menurut Riyanta, sosok pengganti Idham harus memiliki kompetensi dan dapat diterima oleh institusi Korps Bhayangkara serta masyarakat. Sosok tersebut juga dipercaya mendasari pilihan presiden.
Baca: Legislator: Spekulasi Calon Kapolri Mengganggu Peluang Kandidat
Di sisi lain, dia memaparkan beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan, yakni sisa masa kerja hingga pensiun, senioritas, maupun rekam jejak kandidat. Setidaknya, Riyanta menyebut tiga nama yang berpeluang besar mengisi jabatan Kapolri berikutnya.
Mereka ialah Komjen Gatot Eddy Pramono, yang menjabat sebagai Wakapolri, alumni Akpol 1988, dengan masa dinas aktif hingga 2023, Komjen Agus Andrianto yang saat ini menjabat sebagai Kabaharkam, alumni Akpol 1989, dengan masa dinas hingga 2025. Terakhir, Komjen Boy Rafli Amar yang sekarang menjabat sebagai Kepala BNPT, alumni Akpol 1988, dengan masa dinas aktif hingga 2023.
(ADN)