Jakarta: Sikap dan dukungan Indonesia terkait konflik Rusia dan Ukraina dinilai tepat. Dukungan Indonesia berlandaskan konstitusi dan piagam perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipakai sebagai format pemilihan posisi.
“Ada basisnya yaitu konstitusi yang mengatakan kita tidak sepakat dengan segala bentuk penjajahan apalagi formatnya perang,” kata Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi dalam Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘G20: Rusia Hadir, Amerika Ngacir,’ Minggu, 8 Mei 2022.
Bobby menyinggung cuitan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Twitter soal pembicaraannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Cuitan Jokowi mendorong perdamaian dan kemanusiaan.
Baca: Pemerintah Diimbau Mewaspadai Cuitan Presiden Ukraina
Bobby menjelaskan sikap Jokowi selaras dengan piagam perdamaian PBB artikel 2 poin B. Beleid itu menyebut negara yang tergabung tidak setuju dengan penjajahan.
“Bukan berarti hanya saat dia (negara) masuk (ke negara lain), tapi juga penjajahan ekonomi dan lain-lain termasuk bagian di dalamnya,” jelas politikus Partai Golkar itu.
Sementara itu, ada poin lain dalam piagam perdamaian PBB. Hal tersebut tercantum dalam artikel 2 poin C yang membahas tentang pengakuan integritas wilayah seperti yang dipedomani Singapura.
“Ini yang direspons (dalam cuitan) Zelensky bahwa ada pengakuan integritas teritorial,” ujar Bobby.
Menurut Bobby, Indonesia tidak memedomani artikel 2 poin C. Landasan dukungan Indonesia sudah jelas dan tegas.
“Kenapa Rusia menyerang, pengakuan teritori, siapa benar atau salah, kita tidak ikut-ikutan. Makanya (Jokowi) hanya (menyerukan) setop perang dan dukung aksi kemanusiaan,” tutur dia.
(ADN)
Cara untuk mendapatkan Berita terbaru dari kami.
Ikuti langkah berikut ini untuk mendapatkan notifikasi
- Akses Pengaturan/Setting Browser Anda
- Akses Notifications pada Pengaturan/Setting Browser Anda
- Cari https://m.medcom.id pada List Sites Notifications
- Klik Allow pada List Notifications tersebut
Anda Selesai.
Powered by Medcom.id