"Kalau benci gitu ya menurut saya agak berbahaya memang itu heroik tapi bahaya," kata Agus dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, Jakarta, Minggu, 7 Maret 2021.
Agus mengatakan para duta besar yang ada di Indonesia akan melaporkan ke negaranya masing-masing. Mereka akan diminta mencari tahu maksud perkataan Jokowi.
"Mereka pasti akan melapor ke negara-negaranya. Dan akhirnya disuruh mendalami dan mereka akan mencari informasi apa yang benci dan kenapa dibenci," jelas Agus.
Ia meminta Presiden Jokowi berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan. Terlebih, Indonesia masih membutuhkan bantuan asing dalam penanganan covid-19.
"Di tengah di komunikasi internasional relation itu bisa berbahaya. Kita di satu sisi sedang minta berbagai fasilitas dukungan karena pandemi dan sebagainya tapi di sisi lain membenci," lanjut Agus.
Baca: KSP: Benci Produk Asing Bukan Berarti Benci Negaranya
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan mengatakan ajakan benci produk luar negeri yang digaungkan Jokowi bukan berati membenci negaranya. Bukan pula membenci produknya secara harfiah.
"Ayok benci produk luar asing jangan dikonotasikan kita harus benci negaranya, atau produknya secara secara harfiah," kata Dany di acara yang sama.
Ia menjelaskan ajakan Jokowi bagian dari perbaikannya perdagangan Indonesia. Termasuk juga memperkuat industri lokal.
(SUR)