"Pak SBY dan Mas Ketum AHY pasti bisa membuka pintu maaf," kata Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Kamhar Lakumani kepada Medcom.id, Sabtu, 3 Maret 2021.
Baca: Cara AHY Hadapi Kudeta Diklaim Buat Elektabilitas Demokrat Naik
Namun, hal itu baru dilakukan jika Moeldoko menyampaikan permintaan maaf terlebih dahulu kepada SBY, AHY, dan Demokrat. Sebab, keterlibatannya dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) cukup mengecewakan keluarga besar partai berlambang bintang mercy itu.
"Dan (Moeldoko harus) bersungguh-sungguh menyesali perbuatannya," ujar Kamhar.
Sosok Moeldoko terus disorot DPP Demokrat beberapa bulan terakhir. Dia dianggap sebagai sosok utama Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GKPD). Hal itu disampaikan langsung oleh AHY pada konferensi pers 1 Februari 2021.
Moeldoko membantah tudingan tersebut. Hal serupa disampaikan penyelenggara KLB, mantan Panglima TNI itu dianggap tidak terlibat.
Moeldoko justru menerima pinangan peserta KLB yang menginginkannya sebagai Ketum. Dia terpilih secara aklamasi.
Hal tersebut membuat AHY dan SBY kecewa. SBY bahkan menyesal dan meminta maaf memberikan jabatan kepada Moeldoko.
Sedangkan, AHY menyebut Moeldoko sebagai senior yang tidak patut dicontoh. Hal itu disampaikan oleh AHY karena dirinya merupakan eks anggota TNI.
(ADN)