"Krisis ekonomi pada masa pandemi ini harus segera mungkin dicarikan solusinya. Salah satunya dengan cara menumbuhkan semangat masyarakat untuk membangun wirausaha," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.
Saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia lebih sedikit dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wirausahawan baru 3,1 persen dari populasi atau kurang dari 2 juta wirausahawan.
Rasio jumlah wirausaha Tanah Air masih tertinggal. Entrepreneurship Global Index 2018 mencatat rasio wirausahawan di Malaysia, Thailand, dan Singapura masing-masing 6 persen, 5 persen, dan 7 persen dari populasi penduduk.
Lestari menyebut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah, dalam upaya membantu UMKM bangkit dari pandemi menawarkan bantuan langsung tunai (BLT) Rp2,4 juta. Bantuan program tahap II akan menyasar tiga juta pelaku usaha mikro.
Pemerintah menargetkan hingga akhir 2020 program BLT untuk UMKM itu mampu menjangkau 12 juta pelaku usaha. Lestari menilai fasilitas tersebut sebaiknya segera dimanfaatkan masyarakat dengan tetap menjaga transparansi dalam penyaluran.
Baca: Teten Optimistis Wirausaha Muda Bermunculan setelah Implementasi UU Ciptaker
Ia meminta pemerintah memberi tambahan keterampilan bagi pelaku wirausaha dan menumbuhkan ide kreatif dalam menyikapi kenormalan baru. Dengan langkah tersebut, peluang keberhasilan dalam membangun kembali UMKM pada masa pandemi lebih besar.
"Tentu saja harus dibarengi dengan tetap menegakkan disiplin protokol kesehatan dalam pelaksanaannya," ujar dia.
(OGI)