"Kami masih menunggu keputusan BPOM, mungkin minggu depan ini segera terbit dan vaksinasi segera juga kita mulai," kata Jokowi dalam telekonferensi di acara hari ulang tahun (HUT) PDI Perjuangan di Jakarta, Minggu, 10 Januari 2021.
Jokowi menjelaskan izin penggunaan darurat vaksin tidak bisa sembarangan. BPOM harus menerbitkan izin edar melalui kaidah akademis, dan standar dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
Namun, pemerintah sudah siap melakukan vaksinasi. Jutaan vaksin sudah siap disuntikkan masyarakat usai izin edar keluar.
"Saat ini kita sudah memiliki 3 juta dosis vaksin yang siap pakai dan minggu depan akan datang 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku," ujar Jokowi.
Vaksin juga sudah disebar ke daerah. Masyarakat diminta untuk bersabar untuk mendapatkan giliran vaksinasi.
Baca: Jokowi Kembali Yakinkan Masyarakat Vaksin Covid-19 Aman
Tenaga medis menjadi prioritas utama vaksinasi. Hal ini dikarenakan mereka butuh kekebalan imun tambahan untuk menangani pasien yang terpapar covid-19 (virus korona) di Indonesia.
"Setelah itu tentu saja akan yang berikutnya TNI-Polri, guru, masyarakat dan kita semuanya," tutur Jokowi.
Kepala Negara berjanji seluruh masyarakat Indonesia bakal divaksinasi. Pemerintah telah memesan ratusan juta dosis vaksin yang akan dikirim bertahap setahun ke depan.
"Setiap bulan nanti akan datang lagi pengiriman-pengiriman vaksin dan hingga akhir tahun ini total yang akan kita terima kurang lebih 426 juta vaksin," ucap Jokowi.
Baca: Izin Penggunaan Darurat Keluar, Jokowi Langsung Divaksinasi
Meski begitu, Jokowi meminta masyarakat untuk tidak melupakan protokol kesehatan meski sudah divaksin. Dia menegaskan vaksinasi tidak mengakhiri pandemi.
"Saya ingin titip kepada kita semua agar protokol kesehatan agar disiplin kita jalankan," kata Jokowi.
(SUR)