Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dea Tunggaesti menilai wajar jika kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi sangat tinggi. Sebab, Jokowi bergerak cepat dan tepat dalam mengatasi pandemi.
Dea mengatakan Indonesia merupakan satu di antara segelintir negara yang mendapat vaksin lebih awal. Merujuk pada pernyataan World Health Organization (WHO) medio Februari 2021, masih ada 130 negara yang sama sekali belum melakukan vaksinasi.
“Bahkan negara tetangga seperti Malaysia merasa iri dengan Indonesia yang lebih sigap dalam memesan vaksin dan melakukan vaksinasi,” kata Dea di Jakarta, Kamis, 1 April 2021.
Sampai akhir Maret 2021, Indonesia sudah melakukan vaksinasi tahap pertama sebesar 17 persen bagi tenaga kesehatan, petugas publik, dan lanjut usia. Kapasitas dan kecepatan program vaksinasi bertambah signifikan.
“Vaksinasi secara masif dan cepat menjadi kunci. Saat ini kita bisa melakukan vaksinasi lebih dari setengah juta orang per hari. Dan jumlah itu akan terus bertambah,” ujar Dea.
PSI mengapresiasi kerja pemerintahan Jokowi. Terutama, peran Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam penanganan covid-19 serta mengamankan pasokan vaksin.
“Kami juga menyampaikan hormat setinggi-tingginya ke seluruh dokter, perawat, dan pekerja medis yang bekerja keras siang malam sejak awal pandemi setahun lalu,” lanjut Dea.
Baca: Update Vaksinasi, Nadiem: 550 Ribu Guru Telah Divaksin
Survei SMRC juga menemukan 61 persen warga merasa puas dengan kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi akibat covid 19. Menurut Dea, temuan SMRC selaras dengan prediksi optimistis sejumlah lembaga keuangan internasional terkait prospek ekonomi Indonesia.
Dalam laporan bertajuk Global Economic Prospects edisi Januari 2021, World Bank memproyeksi ekonomi Indonesia di 2021 tumbuh 4,4 persen. Sementara itu, Oxford Economics dan ICAEW memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6 persen dengan bantuan belanja konsumsi dan infrastruktur.
“PSI akan terus mengawal kerja pemerintah. Kami akan terus memberi masukan, sebagaimana yang kami lakukan ketika mengkritik dan memberi masukan kepada Menkes sebelumnya, yaitu Pak Terawan, terkait penanganan pandemi,” kata Dea.
(AZF)