Namun, di tengah tenggelamnya partai berhaluan komunis itu, Presiden Soekarno justru meluncurkan proyek ambisius yang sudah disiapkan selama tujuh tahun. Proyek itu diberi nama: Mustika Rasa.
Apa itu Mustika Rasa? Mustika Rasa adalah sebuah buku masak nasional yang terbit pada 1967. Judul lengkap buku itu adalah Buku Masakan Indonesia Mustika Rasa: Resep2 Masakan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Catatan Sejarawan Fadly Rahman dalam Jejak Rasa Nusantara membuktikan bahwa buku itu memang lahir di tengah kestabilan politik, ekonomi, dan merosotnya kondisi pangan sejak 1965 hingga 1967. Masa ketika PKI dinyatakan sebagai partai terlarang.
"Meski kondisi negara dalam keadaan tidak stabil, tahap penyelesaian buku masak Indonesia harus tetap berjalan. Panitia Penjelasan Buku Masakan Indonesia pun dibentuk dengan tugas mengurus segala persoalan teknis sebelum buku masak itu terbit ke pasaran," demikian tulis Fadly merujuk pada kondisi politik pada masa itu.
Kenapa Soekarno amat terobsesi menerbitkan buku Mustika Rasa? Selain untuk mencoba keluar dari jeratan kelaparan, buku ini ingin memberikan alternatif bahan makanan yang bisa diolah dan berfaedah.
"... supaja kookboek (buku masakan) itu merupakan penundjuk djalan bagi Rakjat Indonesia didaerah manapun, bagaimana bahan2 makanan jang terdapat didaerahnja itu dapat diolah mendjadi makanan lezat jang berfaedah," demikian pengantar dalam buku Mustika Rasa yang disusun Harsono Hardjohutomo itu.
Baca: 4 Makanan Kesukaan Bung Karno
Harsono adalah staf di Kementerian Pertanian saat itu. Bersama Sunardjo Atmodipuro, ia diperintahkan Menteri Pertanian Brigadir Jenderal Azis Saleh untuk memulai proyek pembuatan buku masakan nusantara.