"Yang sudah digunakan untuk desa tanggap covid, padat karya tunai desa, dan pembangunan infrastruktur sebesar Rp11,9 triliun," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dalam konferensi persnya, Jakarta, Kamis, 24 September 2020.
Halim mengatakan BLT dana desa yang sudah tersalur mencapai Rp15,4 triliun. Total anggaran dana desa yang masih tersisa sebanyak Rp43 triliun.
"(Sebesar) Rp43 triliun itu dibagi dua, yang Rp13,06 triliun itu untuk melanjutkan BLT sampai Desember 2020, sehingga enggak bisa diotak-atik," jelas Halim.
Baca: Jokowi Instruksikan Daya Ungkit Ekonomi Desa Diperkuat
Anggaran sisanya sebesar Rp30,79 triliun bisa dipakai untuk percepatan peningkatan ekonomi. Uang tersebut akan dipakai untuk padat karya tunai.
"Sejak Juli lalu kami sudah keluarkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 di mana dana Rp30,793 triliun hari ini posisinya, digunakan untuk padat karya tunai desa dengan syarat, upah kerja harus di atas 50 persen," ucapnya.
Halim menyampaikan bila uang itu digunakan untuk padat karya tunai desa, bisa menyerap sekitar 7 juta pekerja. Dengan proyeksi bekerja sampai Desember 2020.
(AZF)