"Totalnya nanti kurang lebih 34.300. Ini yang harus kita waspadai," kata Benny dalam diskusi virtual MNC Trijaya dengan tema Perlindungan Pekerja Migran di Tengah Pandemi, Sabtu, 9 Mei 2020
Benny mengatakan BP2MI siap menjemput ribuan PMI tersebut. Penanganan kepulangan ribuan PMI dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus korona (covid-19).
"Kita sudah melipatgandakan petugas di lapangan, dari 75 dalam kondisi normal saat penaganann kepulangan PMI, sekarang menjadi 150 petugas yang kita tempatkan di setiap titik embarkasi," ujar Benny.
Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk mengantisipasi kepulangan ribuan PMI tersebut. Presiden tidak ingin terjadi gelombang kedua penyebaran virus korona di tengah kembalinya ribuan PMI itu.
(Baca: Jokowi Wanti-Wanti Potensi Gelombang Kedua Covid-19)
Benny memastikan penanganan kedatangan PMI sudah dipersiapkan dengan baik. Pertama-tama, PMI harus melalui kantor kesehatan pelabuhan (KKP). Pekerja migran tersebut nantinya terlebih dahulu dicek kesehatan dengan rapid test virus korona.
Dia menuturkan bila dinyatakan positif, maka mereka akan dibawa tim gugus tugas penanganan virus korona ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta Pusat. Sementara PMI yang dinyatakan negatif akan melalui tahap pemeriksaan di imigrasi.
"Setelah lulus imigrasi, maka BP2MI yang menangani mereka," tutur dia.
Setelah mengurus surat-surat di BP2MI, pekerja migran itu diperbolehkan pulang ke kampung halaman. Namun, BP2MI tidak lepas tangan. Benny, mengaku terus memantau pergerakan PMI dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
"Jadi mereka kita sarankan isolasi mandiri selama 14 hari, kemudian kesehatan mereka juga kita pantau dan kita berikan nomor hotline agar bisa melaporkan perkembangan kesehatan mereka," kata Benny.
Benny menyebut pihaknya membentuk media center untuk memantau pergerakan kepulangan pekerja migran. Media center akan memperbarui data kepulangan PMI setiap hari. Kemudian, BP2MI juga membentuk krisis center yang bisa melayani pengaduan 24 jam.
(REN)