"Besok yang kita kumpulkan dewan pembina, DPP, dewan pakar, dewan penasehat, kemudian organisasi sayap, ketua dan sekretaris DPD seluruh Indonesia, DPC seluruh Indonesia, anggota DPRD kota atau kabupaten dan DPR RI (dari Gerindra), semua," kata Sektretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa 15 Oktober 2019.
Prabowo akan mendengarkan aspirasi pimpinan partai sebelum menentukan langkah. Aspirasi itu akan menjadi pertimbangan Prabowo dalam mengambil keputusan.
"Pak Prabowo merasa pengumpulan dari orang-orang ini penting supaya mereka merasa diajak rembug dan seterusnya," ujar Muzani.
Muzani menekankan keputusan berada di tangan mantan Danjen Kopassus itu. Rapimnas tak mengenal istilah pemungutan suara atau voting.
Dia juga tidak ingin mencampuri pertimbangan Prabowo dalam menentukan langkah partai. Muzani yakin Prabowo cukup bijak mengambil keputusan.
"Pokoknya kita bebaskan kepada itu akhirnya kan Pak Prabowo ambil keputusan karena mandat ada di tangan beliau. Tapi ini penting untuk dikumpulkan dan didengar suaranya," tegas Muzani.
Prabowo Subianto tak henti bergerilya di lingkungan koalisi pemerintah. Setelah Pilpres 2019, Prabowo telah dua kali bertemu Presiden terpilih Joko Widodo. Pertemuan pertama terjadi di Stasiun MRT dan makan siang bersama di FX Senayan, Sabtu 13 Juli 2019.
Pertemuan kedua terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019. Dua tokoh sempat membahas kemungkinan Gerindra masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Hanya saja, keputusan itu belum final.
Prabowo juga telah bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Dua tokoh itu bernostalgia dalam pertemuan itu.
Prabowo juga bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Permata Hijau, Jakarta, Minggu, 13 Oktober 2019. Pertemuan hangat itu membahas sejumlah isu yang berkembang saat ini.
(DRI)