"Jadi apa secara politik yang diperlukan Pak Jokowi sekarang, yang paling pokok adalah saya kira satu bagaimana dia menjadi king maker," kata Direktur Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan dalam acara Total Politik yang digelar di Warunk WOW WKB, Jakarta Selatan, Minggu, 3 Juli 2022.
Jokowi bisa menjadi king maker untuk menjawab kekhawatiran masyarakat akan kelanjutan beberapa program nasional. Pembangunan negara diyakini bisa terus berjalan jika Jokowi memilih sosok yang sesuai dengan cara bekerjanya.
"Karena, orang khawatir kalau dilanjutkan orang yang dianggap tidak mengerti betul apa yang diinginkan Jokowi, (proyek strategis) tidak berlanjut dengan berbagai alasan," ujar Djayadi.
Baca: Teknologi Sipol Pemilu 2024 Berbeda dengan 2019 |
Djayadi menilai Jokowi memiliki pengaruh yang kuat jika menjadi king maker pada Pilpres 2024. Pasalnya, Kepala Negara itu punya dukungan yang besar di kalangan masyarakat.
Pengaruh itu sudah dibuktikan dalam pencalonan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Djayadi menilai dua orang itu memenangkan suara rakyat karena adanya sosok Jokowi.
"Untuk itu menjadi king maker, bagi Jokowi yakni meningkatkan leverage-nya daya tawarnya. Daya tawarnya itu ada di kemanapun, dia mempertahankan situasi ekonomi di tengah ancaman krisis ekonomi itu," ucap Djayadi.
(LDS)