Pelecahan terhadap anak diduga terus terjadi karena kurangnya efek jera yang diterima para pelaku. Selain itu, pelecahan anak terhadap anak sulit terpantau.
“Pelaku semakin berani, karena mungkin efek jeranya kurang. Keberadaan orang-orang ini tidak dideteksi, jadi pembiaran terus terjadi,” ujar psikolog Novita Tandry dalam program Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Selasa, 28 Juni 2022.
Novita menyebut ada lima hal yang perlu orang tua ajarkan kepada anak-anak sejak dini. Kelimanya terangkum dalam Underwear Rules atau P.A.N.T.S. Ini penjelasannya:
1. (P)rivate Parts are Private
Anak harus diberikan pengertian bahwa semua bagian tubuh yang tertutup dengan baju wajib dilindungi. Mulai dari organ intim, dada, dan bokong.Bagian-bagian tersebut juga tidak boleh disentuh sembarangan orang.
2. (A)lways Remember that Your Body Belongs to You
Terus ingatkan jika badannya adalah miliknya. Badannya tidak boleh diperlihatkan sembarangan kepada orang lain. Terutama pada orang asing.3. (N)o Means No
Orang tua diharapkan dapat mengajarkan anak untuk menolak saat diminta atau dipaksa melakukan hal yang membuatnya tidak nyaman.“Kalau sudah katakan tidak, jawabannya akan selalu tidak,” tegas Novita.
4. (T)alk about secrets that Upset You
Artinya, anak harus diajarkan untuk tetap bicara meskipun seseorang memintanya merahasiakan dari orang terdekat, seperti orang tua. Ini harus diajarkan sejak dini, mulai dari usia 3 tahun.5. (S)peak Up, Someone Can Help
Ingatkan anak bahwa hal yang membuatnya tidak nyaman atau menimbulkan sakit harus dibicarakan kepada orang terdekat. Begitu pula jika ada orang membuatnya melakukan hal yang tidak dia suka.“Pengingat-pengingat seperti ini harus terus diberikan secara berulang,” kata Novita.
Baca: Viral, Pria Pengidap Gangguan Mental Lecehkan Anak di Mal Bintaro Xchange
Novita juga menyarankan agar orang tua memberikan pengertian pada anak untuk tidak berbicara pada orang asing tanpa izin. Orang tua juga bisa melindungi anak dengan kemampuan bela diri. Sehingga, anak bisa melawan dan menyelamatkan dirinya saat hal tak diinginkan terjadi. (Fatha Annisa)
(SUR)