"Sejak awal di Indonesia sudah ada 70 kasus kumulatif di mana 40 kasus sudah disingkirkan karena sudah diketahui penyebabnya jadi bukan tergolong dalam hepatitis akut. Lalu kasus-kasus yang ada saat ini tersebar di 21 provinsi," kata Syahril dalam konferesi pers yang diselenggarakan secara virtual, Jumat, 24 Juni 2022.
Baca: Penyebab Hepatitis Misteri pada Anak-anak Diidentifikasi, Perlu Penelitian Lebih Lanjut |
Syahril mengungkapkan dari 16 kasus probable, 56,25 persen adalah perempuan dan 43,75 persen laki-laki. Sementara itu, pasien terdiri dari usia 0 sampai 16 tahun. Gejala yang paling banyak ditemukan ialah demam, mual, muntah, kuning dan gatal.
Syahril menyebut Kemenkes telah melakukan pemeriksaan patogen pada pemeriksaan PCR dan metagenomi pada 16 kasus probable. Dari pemeriksaan itu, paling banyak ditemukan adalah cytomegalovirus (CMV). Selain itu, ada yang terdeteksi virus dari famili herpesviridae, eternovirus, dan adenovirus.
"Ini masih menjadi catatan bagi kita untuk menunggu keputusan WHO untuk konfirmasi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini," ucap dia.
(AGA)