Project Integration Manager of Research and Development Division PT Bio Farma Neni Nurainy menjelaskan uji klinis vaksin covid-19 buatan Indonesia itu akan dilakukan secara paralel. Jika pada fase I uji klinis dalam 3 bulan menunjukkan hasil yang baik, vaksin langsung masuk ke pengujian fase II.
Jila dalam tiga bulan pada fase II menunjukkan hasil baik, vaksin Merah Putih bisa dilanjutkan ke fase III. Tahapan uji klinis tahap III dilanjutkan hingga izin penggunaan darurat diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
"Minimum sembilan bulan untuk mendapatkan uji klinis tahap III, dengan catatan dalam kondisi kedaruratan kesehatan seperti saat ini," terang Neni dalam program Journalist On Duty Media Indonesia yang disiarkan via Instagram, Selasa, 16 Februari 2021.
Vaksin Merah Putih dalam tahap pengembangan bibit di sejumlah lembaga. Di antaranya, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Baca: Bio Farma Gandeng Perbankan Amankan Stok Vaksin Sinovac
LBM Eijkman menargetkan bibit Vaksin Merah Putih akan diberikan ke Bio Farma pada Maret 2021. Bibit vaksin itu akan disiapkan untuk persiapan uji klinis pada manusia mulai tahap I hingga ke fase III.
Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menyebut kehadiran vaksin Merah Putih dapat mengurangi ketergantungan Indonesia dari produk dari luar negeri. "Karena harus membelanjakan (dana) yang besar. Oleh karenanya kita perlu antisipasi dengan kemampuan vaksin yang dimiliki," ujar dia.
(SUR)