Namun siapa sangka, dibalik keberhasilan penemuan kotak hitam, tersimpan sebuah cerita. Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmada I Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif mengatakan sulitnya proses pencarian.
"Di dalam air itu banyak sekali puing-puing saling bertumpukan dan berserakan. Kami di situ mulai mengurai satu demi satu dengan teliti," kata Arif di Instagram @koarmada_1, kemarin.
Terbukti, sebelum ditemukan pukul 16.40 WIB, tim penyelam sudah beberapa jam melakukan pencarian. Meski sinyal dari alat pemancar bawah air (ULB) telah terbaca tim penyelam sejak pukul 11.00 WIB.
"Jadi pada saat itu FDR belum ditemukan. Pada saat jam terakhir, kami menyelam sejak pukul tiga (sore). Alhamdulillah berhasil menemukan black box itu di detik-detik terakhir," sambungnya.
Walau telah ditemukan, kotak hitam Sriwijaya Air SJ 182 masih belum sepenuhnya lengkap. Saat ini baru komponen flight data recorder (FDR) yang baru ditemukan.
Komponen lain yakni cockpit voice recorder (CVR) masih dalam proses pencarian. Bahkan saat ini proses pencarian CVR telah dipercepat.
(PAT)