"Dari RIB (tim pencari menggunakan perahu karet) di last known position (LKP) telah menyerahkan kepada kami, berupa tiga kantong serpihan pesawat kemudian lima kantong (jenazah)," kata Direktur Operasi Basarnas, Brigadir Jendral (Mar) Razman di Breaking News Metro TV, Jakarta, Minggu, 10 Januari 2021.
Serpihan dan jenazah dalam lima kantong tersebut diserahkan kepada Disaster Victim Indentification (DVI) Polri serta Komisi Naisonal Keselamatan Transportasi (KNKT). DVI Polri akan mengidentifikasi identitas jenazah, KNKT mengumpulkan bukti untuk menelusuri penyebab pesawat jatuh.
"Untuk dilaksanakan penyelidikan atau pemeriksaan," ucap dia.
Baca: Ban Pesawat dan Baju Anak Ditemukan Basarnas
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
(SUR)