"Artinya setiap hari ada sembilan kali kejadian bencana kami hadapi," kata Doni dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Maret 2021.
Menurut dia, setiap kejadian bencana kerap diikuti dengan kehilangan harta benda dan korban jiwa. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat kerugian akibat bencana mencapai Rp22,8 triliun.
Baca: Pelajaran Penting Gempa Sulawesi Barat Versi Pakar ITB
"Ini angka yang sangat besar. Belum lagi jika melihat statistik korban jiwa akibat bencana dalam 10 tahun terakhir," ujar dia.
Dalam 10 tahun terakhir, 1.183 jiwa meninggal akibat bencana alam. Bank Dunia menyebutkan Indonesia salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana paling tinggi di dunia.
"Pemerintah tentu tidak tinggal diam. Bapak Presiden (Joko Widodo) telah memberikan arahan pada Rakornas Penanggulangan Bencana tanggal 4 Februari 2020 lalu di Sentul bahwa seluruh instansi pemerintah, TNI dan Polri, dan pemerintah daerah harus bersinergi untuk melakukan berbagai upaya pencegahan," tutur Doni.
Doni menegaskan mitigasi dan kesiapsiagaan bisa mengurangi risiko bencana. Pelibatan pakar untuk memprediksi ancaman juga penting untuk memperkuat sistem peringatan dini dan edukasi.
(OGI)