"Jangan sampai mereka terjangkit malaria," ujar Kepala Bidang Karantina dan Surveilans KKP I Surabaya Budi Santosa, seperti dilansir Antara, Senin, 7 Oktober 2019.
Menurutnya, Papua merupakan daerah endemis penyakit malaria, sehingga ada kemungkinan para pengungsi terjangkit penyakit itu. Sementara di Jawa Timur sudah terbebas dari endemik tersebut. Budi sudah berkoordinasi dengan instansi kesehatan kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk memberi penanganan khusus pada pengungsi dari Wamena.
Data sementara yang dikumpulkan Budi, ada 62 pengungsi asal Wamena yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Minggu, 5 Oktober 2019. Mereka menumpang Kapal Motor (KM) Ciremai dan telah diperiksa petugas kesehatan pelabuhan.
Puluhan pengungsi tersebut merupakan warga Jawa Timur yang mayoritas telah tinggal di Wamena selama lebih dari lima tahun. Dari total pengungsi, 30 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk, serta masing-masing lainnya berasal dari berbagai kabupaten atau kota di wilayah Jawa Timur.
"Ada beberapa pengungsi tadi yang sakit tapi cuma batuk-batu atau pilek. Namun secara keseluruhan kondisinya sehat," katanya.
Data-data pengungsi yang tiba di Jawa Timur sudah ada di KKP Kelas I Surabaya. Penanganan atas pengungsi itu telah dikoordinasikan dengan puskesmas-puskesmas atau rumah sakit di berbagai daerah kabupaten dan kota wilayah Jawa Timur.
(ADN)