"Ternyata banjirnya itu karena memang faktor curah hujan saat itu sangat tinggi dari (keterangan) BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) di sana," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021.
Bareskrim Polri juga berkomunikasi dengan pihak syahbandar untuk mengetahui penyebab bencana alam tersebut. Penyidik mendapat data gelombang tinggi antara 2-2,5 meter terjadi di laut. Hal ini memengaruhi arus balik ke daratan.
Namun, pihaknya belum meminta keterangan Dinas Lingkungan Hidup setempat. Sebab, tim fokus menelusuri penyebab bencana alam tersebut.
Baca: Banjir di Kalsel Mulai Surut
Banjir terjadi di sejumlah kawasan Kalsel pada Rabu, 20 Januari 2021. Banjir itu mengakibatkan 21 meninggal dunia. Sebanyak 342.987 orang terdampak banjir, 63.608 di antaranya harus mengungsi.
Infratsruktur yang terdampak banjir meliputi 66.768 rumah, 18,2 kilometer jalan terendam, dan 21 jembatan rusak. Banjir besar yang terjadi di sejumlah wilayah Kalsel tersebut juga mengakibatkan 1.385 sekolah di 13 kabupaten/kota rusak.
(SUR)