"Mulai dari bahan baku, proses pembuatan, hingga produk jadi vaksin sesuai dengan standar penilaian mutu vaksin yang berlaku secara internasional," kata juru bicara vaksinasi covid-19, Rizka Andalusia, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 4 Januari 2021.
Rizka mengatakan evaluasi mutu ini penting sebelum izin guna darurat atau emergency use authorization (EUA) diberikan. BPOM turut melibatkan Komite Nasional Penilai Obat serta tim ahli di bidang imunologi dan vaksin yang tergabung dalam Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Evaluasi dilakukan terhadap data dukung keamanan, khasiat, dan mutu yang disampaikan oleh industri farmasi pendaftar yang diperoleh dari hasil penelitian dan pengembangan produk vaksin termasuk uji kliniknya," jelas Rizka.
Baca: Efikasi Vaksin Covid-19 Sinovac Diharapkan Minimal 60%
Sebelumnya, juru bicara vaksinasi covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Herianto mengatakan vaksin covid-19 terdiri dari empat komponen. Pertama, vaksin berisi virus yang sudah dimatikan atau inactivated virus.
Kandungan kedua ialah alumunium hidroksida. Senyawa kimia ini berfungsi meningkatkan kemampuan vaksin.
Ketiga, larutan fosfat atau sebagai penstabil (stabilizer) vaksin. Terakhir, larutan garam natrium klorida, atau garam dapur NaCl.
(SUR)