Badan Pengontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memantau ketat penyebaran chikungunya di Karibia. CDC memperingatkan turis untuk melindungi diri sebelum pergi ke Karibia, seperti mengoleskan lotion antinyamuk atau tidur di tempat yang terlindungi. CDC juga mengawasi kemungkinan adanya chikungunya di AS.
"Untuk mengantisipasi adanya chikungunya di AS, CDC telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan membuat lokasi diagonosa dan deteksi dini," ucap Dr. Erin Staples, seorang ahli penyakit menular CDC pada AP.
Sebelumnya Republik Dominika melaporkan virus chikungunya telah menyebar luas sejak pertama kali terdeteksi pada Maret lalu. Menkes Freddy Hidalgo mengatakan sebagian besar kasus terjadi di dekat ibu kota, namun ada beberapa yang di provinsi bagian utara.
Pernyataan Hidalgo disampaikan dalam sebuah konferensi yang dihadiri perwakilan negara Amerika Tengah. Virus chikungunya ini biasa ditemukan di Asia dan Afrika.
Virus ini pertama kali terdeteksi di Kepulauan Karibia pada Desember tahun lalu. Semenjak saat itu, virus menyebar ke pulau sekitarnya.
Chikungunya tidak digolongkan pada penyakit mematikan, namun penderitanya dapat mengalami demam tinggi dan sakit persendian. Sejauh ini belum ada vaksin efektif untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
(WIL)