"Hari ini, Pak Presiden memberikan amanah kepada BKKBN dengan bentuk perintah untuk BKKBN bisa menjadi ketua pelaksana percepatan penurunan stunting," kata Hasto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 25 Januari 2021.
Hasto ditantang menekan angka stunting hingga 14 persen di 2021. Sedangkan, angka stunting masih tinggi pada tahun ini, yakni 27,6 persen.
"Ini tantangan yang besar bagi kami karena penurunan stunting selama ini untuk lima tahun terakhir masih sekitar 1,6 persen pertahun," ujarnya.
Baca: Angka Stunting Diperkirakan Naik Akibat Covid-19
Hasto mengatakan ada 20 juta bayi yang akan lahir dalam empat tahun ke depan. BKKBN harus mampu menurunkan angka stunting 2,7 persen setiap tahunnya agar target yang diberikan target yang diberikan Presiden tercapai.
"Kalau di angka eksisting 27 persen, akan ada hampir sepertiga atau sekitar 7,2 juta yang stunting. Tapi di tahun 2024, kami harus menekan dari 7,2 menjadi 3 juta," ungkapnya.
Hasto menegaskan BKKBN harus berhasil menekan munculnya kasus stunting baru sebanyak 680 ribu. BKKBN akan gagal memenuhi target Presiden bila kemunculan kasus stunting baru itu tak berhasil ditekan.
"Tentu dalam hal ini tugas yang tidak ringan. Kami harus menyiapkan struktur di BKKBN, program kerja, dan manajemen di BKKBN," tuturnya.
(AZF)