"Dalam kondisi ini kita masih melakukan pencarian sampai titik terang atau ada tanda-tanda yang memastikan posisi jatuhnya," kata anggota Pusat Komando dan Pengendali (Puskodal) Bakamla, Kolonel Dedi, dalam wawancara eksklusif Breaking News Metro TV, Jakarta, Sabtu, 9 Januari 2021.
Menurut dia, pihaknya masih menunggu arahan dari Bakamla pusat terkait kepastian lokasi pesawat yang diduga jatuh tersebut. Hingga kini, pihaknya belum menemukan puing pesawat di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Kaki.
"Sementara belum ada temuan serpihan-serpihan. Belum ada yang bisa dipastikan posisinya," ujar dia.
Baca: Basarnas Fokus Cari Titik Jatuh Pesawat Sriwijaya Air
Bakamla, kata dia, tengah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan hingga jajaran TNI. Koordinasi guna menentukan lokasi yang perlu diinvestigasi.
"Nanti akan menentukan posisi di mana dan baru kita menyisir ke posisi berikutnya," ucap Dedi.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.39 WIB. Pesawat itu bernomor registrasi PK CLC dengan jenis Boeing 737-500.
Posisi terakhir pesawat itu ada di 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tepatnya di sekitar Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki.
Pesawat yang diduga jatuh itu mengangkut 62 orang: 50 penumpang dan 12 kru. Maskapai Sriwijaya Air masih menghubungi berbagai pihak untuk mencari informasi lengkap mengenai insiden ini.
(OGI)