"Kita kerja sama bilateral dengan Malaysia dan Filipina," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Gedung Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Juli 2019.
Menurut dia, pelatihan bersama diperkuat untuk mengurangi potensi aksi perompak dan ancaman terorisme. Agustus 2019, militer Indonesia, Filipina, dan Malaysia juga bakal menjalankan latihan bersama di darat.
Dia menjelaskan jika situasi di Filipina semakin memburuk saat pelatihan, Indonesia bisa turun membantu. "Apabila sewaktu-waktu situasi sudah melampaui batas, kita turun," ujar Ryamizard.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menyebut antisipasi teror telah dilakukan sejak empat bulan lalu. Kala itu, masing-masing negara sepakat melakukan latihan di negara masing-masing.
Baca: Jasad Pelaku Bom di Filipina Sulit Diidentifikasi
Sebelumnya, Ryamizard mengajak seluruh pihak waspada terhadap meningkatnya aktivitas terorisme di Filipina selatan. Gangguan keamanan di Filipina selatan relatif meningkat karena ada ancaman dari kelompok teroris Daulah Islamiah.
"Selama ini inisiatif ada di tangan teroris, kita hanya menunggu dibom saja. Sekarang tidak boleh lagi, inisiatif harus kita ambil. Tidak boleh inisiatif berada di tangan teroris," kata Ryamizard, Senin, 8 Juli 2019.
Kelompok Daulah Islamiah merencanakan serangkaian aksi serangan bom bunuh diri, penculikan, dan penyerangan. Modus operasi dan pola bergerak mereka adalah menculik anak buah kapal (ABK) berbendera asing yang berlayar di dekat perairan Filipina selatan untuk dimintai tebusan uang atau tuntutan bernuansa politik.
(OGI)