“Potensi hujan tinggi terjadi selama Januari sampai Maret 2021 di beberapa wilayah karena fenomenanya ada beberapa macam,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Breaking News Metro TV, Sabtu, 16 Januari 2021.
Menurut dia, fenomena pertama yakni La Nina. Fenomena tersebut dapat memicu curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.
Baca: Lima Mayat Ditemukan Usai Banjir di Hantakan Kalsel
Fenomena berikutnya, yakni angin monsun dari Asia yang juga membuat curah hujan meningkat. Fenomena terakhir ialah Madden Julian Oscillation (MJO).
“MJO membawa kiriman awan hujan dari Samudra Hindia Barat serta fenomena lokal,” papar Dwikorita.
Dwikorita menuturkan Indonesia bagian tengah dan timur rawan potensi banjir yang disebabkan angin monsun. Sementara itu, potensi banjir di Jawa dan Sumatra dipengaruhi MJO.
“(Potensi banjir) hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Ini juga dipengaruhi tata guna lahan dan pengelolaan lingkungan,” tutur dia.
(OGI)