"Targetnya jelas dari segi waktu bibit vaksin itu sudah harus diberikan kepada Biofarma atau perusahaan manufaktur lainnya tahun depan," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual, Kamis, 3 November 2020.
Bambang menjelaskan ada enam tim yang menggarap vaksin Merah Putih, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga. Mereka mempunyai target masing-masing sesuai time table yang diajukan institusi.
"Ada yang mungkin sudah menyerahkan bibit vaksinnya di triwulan pertama tahun depan. Ada juga ada yang di triwulan kedua," ujarnya.
Baca: Pemerintah Berupaya Meredam Isu Negatif Vaksin Covid-19
Meski didorong mempercepat pengembangan, Kemenristek juga menekankan pada keamanan dan efektivitas vaksin. Sehingga, ketika masuk industri setiap tahapan uji klinis tidak menjadi hambatan.
Bambang mengatakan pengembangan vaksin ini merupakan upaya pemerintah untuk mencapai kemandirian. Pemerintah akan bekerja sama dengan pihak luar untuk kebutuhan jangka pendek hingga menengah. Namun, Indonesia juga harus bisa memproduksi vaksin sendiri untuk kebutuhan jangka panjang.
"Jadi kita memang harus mempunyai kemandirian vaksin. Dan, karena itulah kami memberi dukungan kepada enam tim yang bekerja untuk menghasilkan bibit vaksin covid-19," tuturnya.
(AZF)