“Prinsipnya kita edukasi bersama masyarakat,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, kepada Medcom.id, Selasa, 23 Februari 2021.
Nadia menyebut pemerintah kembali pada kolaborasi pentahelix. Dia meyakini kerja sama antara pemerintah, akademisi, komunitas, pebisnis, dan media dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk divaksin.
“Ini menjadi kunci kita bersama dalam penanganan pandemi, termasuk vaksin,” papar dia.
Nadia mendorong tokoh agama, masyarakat, dan figur publik agar aktif mengedukasi masyarakat soal vaksin covid-19. Kader pembinaan pemberdayaan masyarakat (PKK) juga harus berperan menyosialisasikan di tingkat desa.
“Mereka ujung tombak di pedesaan untuk memberi pemahaman tentang vaksinasi,” terang Nadia.
Baca: Kemenkes Gandeng Organisasi Keagamaan Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan hasil survei soal vaksinasi covid-19. Sebanyak 41 persen responden enggan divaksin, terdiri atas 32,1 persen responden menjawab kurang bersedia divaksin dan 8,9 persen responden menjawab sangat tidak bersedia divaksin.
Survei dilakukan pada 1 hingga 3 Februari 2021. Sebanyak 1.200 orang menjadi responden dengan toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(AZF)