"Langkah ini merupakan suatu terobosan dan menggembirakan," kata Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Syaraswati Hadinegoro, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 13 Februari 2021.
Dia menyampaikan nakes lansia masih banyak yang bertugas, terutama menangani pasien covid-19. Sehingga, keselamatan mereka harus dilindungi saat bertugas.
Sri mengungkapkan jumlah lansia yang terjangkit sekitar 10 persen dari total pasien covid-19. Namun, tingkat kesembuhan kelompok ini cukup mengkhawatirkan.
“Jika melihat angka kematian, hampir 50 persen lansia yang terkena covid-19 meninggal,” ungkap dia.
Dia menilai pemberian vaksin kepada lansia, terutama nakes, sangat tepat. Dia berharap pemberian vaksin ini membuat tingkat kematian akibat covid-19 bisa ditekan.
Namun, dia mengingatkan agar vaksinasi untuk lansia dilakukan secara hati-hati. Sebab, kelompok ini memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang lebih banyak.
Selain itu, dia meminta para lansia untuk mempersiapkan diri. Seperti mengonsumsi asupan yang dapat mendukung kesiapan tubuh menerima vaksin.
"Terkait komorbid maka perlu diperhatikan obat-obatan yang biasa dikonsumsi supaya saat divaksinasi kondisi betul-betul fit. Keluarga juga perlu menemani,” sebut dia.
Baca: Kemenkes Izinkan Ibu Menyusui dan Penyintas Covid-19 Divaksinasi, Simak Ketentuannya
Vaksinasi perdana bagi tenaga kesehatan berusia 60 tahun ke atas mulai dilaksanakan pada Senin, 8 Februari 2021. Program ini diprioritaskan untuk nakes karena risiko ganda, yaitu profesi yang rawan terpapar covid-19 dan kerentanan usia.
Menurut data Kemenkes (Kementerian Kesehatan), jumlah tenaga kesehatan berusia 60 tahun ke atas yang divaksinasi mencapai 11.603 orang di seluruh Indonesia.
(AZF)