"Baru saja kami memberikan Keputusan Menteri (Kepmen) Ristek mengenai tim vaksin Merah Putih, di mana seperti yang sudah sering saya jelaskan ke media ada enam tim di Indonesia yang saat ini fokus pada pengembangan vaksin atau bibit vaksin covid-19," ungkap Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual Kamis, 3 Desember 2020.
Dia mengatakan, Kepmen yang diberikan tersebut merupakan kelanjutan dari penunjukan tim pengembang vaksin Merah Putih. Tim dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga telah menerima Kepmen serupa, dan yang tersisa adalah Universitas Gadjah Madah dan Institut Teknologi Bandung.
"Dengan enam tim ini bekerja, kita harapkan akan lahir vaksin covid-19, vaksin Merah Putih yang intinya adalah bibit vaksinnya dikembangkan di Indonesia menggunakan virus yang bertransmisi di Indonesia," terangnya.
Baca: Vaksin Merah Putih Ditargetkan Masuk Industri Awal 2021
Dengan Kepmen tersebut, tim peneliti akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Dukungan yang diberikan berupa anggaran penelitian maupun anggaran uji klinis pada manusia. Kemudian, peneliti juga mendapat dukungan peralatan atau materiel yang dibutuhkan dalam penelitian vaksin, baik di masing-masing intitusi maupun pada pusat pengembangan vaknsin nasional yang sedang diselesaikan di Serpong.
"Yang kita harapkan menjadi semacam pusat pengembangan vaksin untuk berbagai macam platform yang saat ini sudah ada dalam teknologi pengembangan vaksin," ujarnya.
Bambang mengatakan masing-masing tim akan pasangkan dengan industri untuk melakukan hilirisasi dan produksi. Keenam tim itu juga akan berkoordinasi dengan Biofarma selaku perusahaan farmasi yang ditunjuk untuk melanjutkan produksi bibit vaksin.
"Tentunya kita melibatkan juga perusahaan swasta untuk bekerja sama dengan Biofarma dan melakukan hilirisasi dari bibit vaksin yang dikembangkan oleh ke-6 institusi," katanya.
(AZF)