"Apakah perlu ada evaluasi mengenai alignment, kami berharap desain (jalan Tol Cipularang) itu tidak salah," ujar Budi di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 3 September 2019.
Budi menyebut pekerjaan itu butuh waktu lama. Langkah awal, kata dia, meminta PT Jasa Marga memberikan rambu peringatan kepada pengemudi yang melewati area itu.
"Bisa berupa lampu atau bunyi atau petugas yang membuat orang itu hati-hati," tuturnya.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Diretorat Jenderal Perhubungan Darat telah mendalami kecelakaan maut itu. Kecelakaan yang terjadi di kilometer 89 hingga kilometer 91 Tol Cipularang itu terjadi pada Senin, 2 September 2019, pukul 13.00 WIB. Sebanyak 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan itu.
Sebanyak delapan orang tewas dalam insiden itu. Empat di antaranya telah diidentifikasi kepolisian. Mereka ialah Dedi Hidayat, 45, warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara; Iwan, 35, warga Sepatan Timur, Tangerang, Banten; Endi Budianto; serta Hendra Cahya, 64, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
(DRI)