"Ada 60 orang penyelam yang sudah disiapkan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Sabtu, 9 Januari 2020.
Fadil mengatakan tim penyelam merupakan bawah kendali operasi (BKO) dari Korbrimob Polri. Tim memiliki kemampuan pencairan dan penyelamatan (search and rescue/SAR) di laut.
Mereka ikut bersama kapal dari Polair Mabes Polri dan berkoordinasi dengan Koarmada I. Selain itu, dua kapal dari Polres Kepulauan Seribu sudah menuju lokasi jatuhnya pesawat.
Pasukan elit TNI dari Kopaska dan Denjaka juga diturunkan mencari korban dan puing Pesawat Sriwijaya Air. Mereka mencari korban dan puing di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Panglima Koarmada I, Laksama Muda TNI Abdul Rasyid, menegaskan pihaknya telah menemukan titik koordinat lokasi jatuhnya pesawat. Seluruh personel telah disebar ke titik terdekat.
"Semuanya merupakan potensi SAR, apa pun yang dilakukan, kami akan sampaikan kepada pihak Basarnas," kata Rasyid.
Baca: Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan Dikenal Sosok Religius
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu baru lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu ada di 11 nautical mile di utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang diduga jatuh itu mengangkut 62 orang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru.
(JMS)