"Cuaca menjadi perhatian serius pada pelaksanaan operasi SAR hari ini, khususnya bagi tim penyelam," tegas Kabasarnas Marsekal Madya (Marsdya) (Purn) Bagus Puruhito dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Januari 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan berintensitas ringan dengan kecepatan angin mencapai 20 knot turun di sekitar lokasi pencarian. Melihat kondisi ini, Bagus menekankan keselamatan jajarannya menjadi yang utama.
Baca: Kejar Waktu, Basarnas Fokuskan Pencarian Korban dan CVR
Selain itu, operasi SAR masih sama dengan hari sebelumnya. Fokus pencarian meliputi bagian tubuh korban, serpihan pesawat, dan cockpit voice recorder (CVR). Namun, Bagus tak menjelaskan secara pasti apakah operasi kembali dilanjutkan atau dihentikan sementara hari ini.
Kondisi cuaca sempat membuat operasi pencarian terhenti pada Rabu, 12 Januari 2021. Hingga pukul 13.21 WIB, kondisi masih belum kondusif. Kondisi laut dengan ketinggian ombak 2 meter, tidak mendukung pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan di hari kelima.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
(OGI)