Namun, siapa yang menyangka, Kompol Yuni Purwanti dan 11 anggotanya justru kedapatan menyalahgunakan narkoba. Mereka ditangkap petugas Propam Polda Jawa Barat pada Rabu, 17 Februari 2021.
Kompol Yuni lahir di Porong, Sidoarjo. Ia mengawali karier kepolisiannya sebagai anggota di Subdit 2 Direktorat reserse Narkoba Polda Jabar yang berkantor di Bandung.
Selang beberapa tahun, Yuni mendapatkan kepercayaan memimpin Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Bogor Kota. Selama di Bogor, karier Kompol Yuni terbilang sukses bahkan beberapa kali terekspose media.
Kompol Yuni dan anggota Satres Narkoba Polres Bogor Kota beberapa kali membongkar kasus besar narkoba di Kota Hujan tersebut. Setelah selesai bertugas di Polres Bogor Kota, Kompol Yuni kembali bertugas di Polda Jabar.
Ia pun ditugaskan memimpin Polsek Bojoloa Kidul, jajaran Polrestabes Bandung. Saat bertugas di Polsek Bojongloa Kidul, perempuan yang menguasai beladiri judo ini berhasil mendamaikan perseteruan ormas setempat yang kala itu selalu menjadi masalah klasik.
Jabatan sebagai Kapolsek Bojongloa Kidul diemban Kompol Yuni selama kurang lebih 1,5 tahun. Selanjutnya, dia dipercaya memimpin Polsek Sukasari.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Kapolsek Sukasari, Kompol Yuni kembali ditarik ke jajaran Ditres Narkoba Polda Jabar.
Bertugas sebentar di Subdit 1, Kompol Yuni kemudian dipercaya memimpin kepolisian sektor. Kali ini dia ditugaskan sebagai Kapolsek Astanaanyar menggantikan Kompol Wendy Boyoh.
Kini, karier Kompol Yuni seakan sudah hancur usai dirinya bersama 11 anggota Polsek Astanaanyar ditangkap anggota Propam Polda Jabar dan Mabes Polri karena penyalahgunaan narkoba jenis sabu.