Informasi tersebut disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Setyo Wasisto. Setyo mengatakan Musad mengakui hendak pergi menuju Filipina Selatan.
"Dia diduga berasal dari Banten. Dia simpatisan yang hendak bergabung dengan ISIS di Filipina Selatan," ujar Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin 13 November 2017.
Musad ditangkap di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88). Musad sempat ditahan di Mako Lantamal AL sebelum akhirnya dibawa ke Polda Sulut.
"Karena yang bersangkutan akan menyeberang ke Filipina Selatan, jadi dicurigai," kata Setyo.
Densus 88 masih mendalami kasus ini. Dari tangan Musad turut disita barang bukti berupa kartu identitas yang bersangkutan serta sebuah ponsel.
"Di handphone-nya ada nama-nama yang dicurigai dari Filipina dan Indonesia. Ini masih didalami," kata Setyo.
(UWA)