Menurut Neta, Polri harus bersiap-siap dan waspada untuk menghadapi kemungkinan serangan dengan skala yang lebih besar.
"Melihat mulusnya strategi serangan di Mabes Polri ini bukan mustahil kelompok teror sedang mempersiapkan serangan baru yang lebih besar," kata Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya dikutip Kamis 1 April 2021.
Dalam penjelasannya, Neta juga menganalisa kalau aksi teror yang menyasar Polri juga berhubungan dengan balas dendam atau ketidakpuasan kelompok tertentu terhadap kasus penembakan di Km 50 tol Cikampek yang sampai saat ini belum tuntas.
"Inilah yang perlu diantisipasi semua pihak agar rencana serangan itu bisa dipatahkan. IPW menilai serangan ini tak terlepas dari dendam kesumat kelompok teror terhadap kasus penembakan di Km 50 tol Cikampek yang hingga kini belum selesai penanganannya," sambung Neta.
Seperti yang kita ketahui dalam sepekan terjadi dua aksi teror. Pertama adalah bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada tanggal 28 Maret 2021, lalu disusul penyerangan Mabes Polri dengan senjata oleh pelaku ZA pada Rabu 31 Maret 2021.
(ACF)