"Masalah Papua, Papua Barat, dan Sigi proses penegakan hukum DPR men-support pemerintah secara khusus Polri dan TNI untuk menegakkan mekanisme dan aturan hukum tegas dan terukur," kata Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin di konferensi pers virtual di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020.
Azis meyakini hingga kini tahapan pemilu tak akan terganggu dengan aksi-aksi yang menggangu ketentraman negara tersebut. Selain itu, penyelenggara pemilu juga diminta aktif agar menjaga proses demokrasi tersebut.
Hal-hal yang mengganggu kondusifitas diharapkan bisa dicegah. Politikus Partai Golkar itu meminta peran semua masyarakat untuk menjaga proses pilkada.
"Sehingga akan menimbulkan suatu efek positif bagi masyarakat dan melahirkan pemimpin di daerah 270 titik ini yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bagi bangsa negara," ujar Azis.
Baca: Polisi: MIT Dapat Makan dari Merampok dan Membunuh
Sebelumnya, ketegangan terjadi di tiga wilayah Indonesia. Kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB) beraksi di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, pada Kamis, 27 November 2020.
Mereka menyerang pasukan tim gabungan yang tengah melakukan kegiatan pengamanan. Aksi mengakibatkan tiga orang anggota TNI dari Yonif R 700/WYC menderita luka tembak.
Kemudian Benny Wenda yang didaulat sebagai presiden Papua Barat oleh Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat atau The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Di Sigi, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menyerang satu keluarga. Kelompok MIT itu dipimpin oleh Ali Kalora cs.
(JMS)