"Di Bandung adalah populasi umum. Tapi yang penting keamanan (vaksin) cukup baik," kata Pandu dalam cuitannya di Twitter yang dikutip Medcom.id, Senin, 11 Januari 2021.
Efikasi hasil uji klinis vaksin Sinovac di Brasil 78 persen. Sementara itu, uji klinis di Turki menunjukkan efikasi vaksin 91,25 persen.
Tingkat efikasi vaksin berbeda-beda tergantung jumlah dan tipe subjek berbeda. Selain itu, Kedua negara itu dianggap memiliki risiko penularan yang tinggi. Sehingga, efikasi ikut tinggi.
"Efikasi bervariasi karena studi Bandung diharapkan selesai Juli 2021," ujar Pandu.
Baca: Ini Penyebab Efikasi Vaksin Sinovac di Indonesia 65,3%
Hal yang sama juga disampaikan epidiomolog Syahrizal Syarif. Dia tak menilai vaksin Sinovac bermasalah walau efikasi uji klinis di Bandung lebih rendah ketimbang dua negara lain yang turut menguji Sinovac.
"Ya Enggak apa-apa, sampel kita kecil. Turki dan Brasil di atas 12 ribu, kita 1.620. Ini (uji klinis) juga belum selesai," kata ahli epidemiolog UI itu kepada Medcom.id.
Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan pemakaian izin darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin covid-19 produksi Sinovac, Tiongkok. Efikasi vaksin covid-19 Sinovac sebesar 65,3 persen, di atas standar efikasi vaksin yang disyarakatn Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(SUR)