Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir, memastikan perjalanan pelaksanaan vaksinasi covid-19 transparan. Pemerintah terus berkoordinasi dengan para pakar seperti, ITAGI, dan IDI untuk menyosialisasikan vaksinasi tersebut.
"Semua kita libatkan, karena ini merupakan faktor terpenting dalam penanganan covid-19, yaitu penyelamatan terhadap manusia. Dalam rangka transparansi pelaksanaan vaksinasi covid-19, pemerintah juga menyiapkan infrastuktur sistem satu data," kata Erick dalam acara webinar dengan tema 'Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi Covid-19', Selasa, 24 November 2020.
Terdapat lima tujuan utama dalam membangun sistem informasi pelaksanaan vaksin covid-19. Pertama mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu. Kedua, menyaring data individu penerima vaksin prioritas.
Baca: Satgas: Kenaikan Jumlah Pasien, Peringatan Penanganan Covid-19
Ketiga, membangun aplikasi pendaftaran vaksin baik program pemerintah maupun program mandiri. Keempat, memetakan suplai dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksin. Terakhir, memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi.
Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Ayubi, mengakui proses pelaksanaan vaksinasi covid-19 tidak mudah. Apalagi, program vaksinasi baru pertama kali dilakukan bidang pelayanan kesehatan Tanah Air.
"Proses ini akan melibatkan banyak pihak, apalagi melihat alur waktu dan jumlah yang akan divaksinasi itu luar biasa besar. Tentunya semua proses ini akan mengikuti berbagai regulasi seperti, regulasi Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM), Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta dukungan aparat keamanan," kata Soleh.
Pemerintah akan memanfaatkan teknologi untuk menggelar pelaksanaan vaksinasi covid-19 ini. Tujuan penggunaan teknologi ini adalah menghindari kesalahan serta mempercepat proses.
"Proses-proses yang sebelumnya lama seperti, proses pendaftaran dan verifikasi, bisa dilakukan secara cepat. Dan yang terakhir kita berupaya menjaga kualitas, baik itu kualitas vaksinnya maupun kualitas pelayanannya," kata dia.