Presiden Joko Widodo menyebutkan vaksin covid-19 akan tersedia pada akhir November atau awal Desember 2020. Meskipun vaksin menjadi kunci untuk mengatasi pandemi covid-19, masih ada sebagian orang yang enggan menjalani vaksinasi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan terdapat 16 persen masyarakat yang tidak mau divaksin.
Hal ini sangat disayangkan karena vaksinasi covid-19 sangat penting. Berikut ini alasannya.
1. Menurunkan jumlah terjangkit dan meninggal akibat covid-19.
2. Mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) untuk mencegah penyebaran covid-19 dan melindungi kesehatan masyarakat.
3. Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh.
4. Menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
Meski demikian, Erick tetap menghormati keputusan orang yang tidak ingin divaksin. Untuk menjawab keraguan tentang kehalalan vaksin covid-19, pemerintah merangkul Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai otoritas yang menjamin kehalalan vaksin.
"Karena halal haram itu pasti disampaikan oleh otoritas tertinggi. MUI yang akan menentukan halal dan haram. Sejak awal, MUI terlibat," kata Erick.
Pada masa pandemi ini, pemerintah melalui #satgascovid19 terus mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
(ROS)