Syafrin mengungkapkan salah satu kendala, yaitu lajur bus TransJakarta di Dukuh Atas. Lajur akan digeser ke timur dan satu jalur lagi akan digeser ke sisi barat.
"Sehingga akan ada konsistensi lajur, total dari kiri ke kanan akan ada tiga lajur untuk lalu lintas, satu ruang untuk jalur sepeda," beber Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 7 April 2021.
Selain itu, terdapat persoalan dalam pembangunan jalur sepeda di Taman Semanggi. Ia mengaku membutuhkan masukan dari pihak-pihak terkait.
(Baca: Pesepeda Keluar dari Jalur Khusus Bakal Didenda Rp100 Ribu)
"Perlu masukan dari berbagai stakeholders yang ada sehingga untuk implementasinya kita harapkan tidak ada kendala ke depan," tutur dia.
Jalur sepeda direncanakan mulai dibangun pada Februari-Maret 2021. Panjang jalur sepeda 11,2 kilometer dengan lebar terproteksi 2 meter.
Jalur sepeda permanen tersebut akan terintegrasi dengan fasilitas layanan angkutan umum massal. Antara lain, sembilan halte bus TransJakarta, enam stasiun MRT Jakarta, satu stasiun Kereta Commuter Line, satu stasiun Kereta Bandara (Railink), dan satu stasiun LRT Jabodebek.
(REN)