Pantauan Medcom.id, para penumpang tidak ada lagi yang mengantre di loket pembelian tiket. Penumpang diminta menggunakan kartu multitrip (KMT) atau kartu elektronik lainnya untuk mencegah kerumunan.
Petugas yang menggunakan face shield dan masker mengecek suhu tubuh para penumpang sebelum memasuki area stasiun. Penumpang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celcius dilarang naik KRL.
"36,3 derajat ya, silakan masuk," ujar salah satu petugas KRL di Stasiun Poris, Tangerang, Banten, Selasa, 9 Juni 2020.
Para penumpang sempat saling berdekatan saat mengantre untuk masuk gerbong kereta. Mereka kembali melonggarkan jarak antara satu penumpang dan lainnya setelah masuk gerbong kereta.

Para penumpang KRL Tangerang-Duri menerapkan jaga jarak saat di dalam gerbong kereta. Medcom.id/Cindy
Pihak KRL commuterline juga memasang markah berwarna merah sebagai batas pemisah antarpenumpang, baik di kursi maupun lantai gerbong kereta.
Selama di perjalanan, penumpang KRL dilarang berbicara secara langsung maupun melalui telepon. Namun, masih ada penumpang yang membandel.
"Iya sudah di jalan. Sebentar lagi sampai," ucap salah seorang penumpang KRL sambil mengangkat telepon genggamnya.
Petugas KRL terus mengimbau penumpang tetap menggunakan masker, menjaga jarak, serta membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun. Hal ini untuk mencegah penularan virus korona (covid-19).
(AZF)