"Nanti dilaksanakan Insyaallah seminggu tiga kali (Senin, Rabu, dan Jumat) untuk pelajaran tertentu," ujar Riza di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 7 April 2021.
Riza mengatakan pembelajaran tatap muka akan diutamakan bagi pelajaran yang memerlukan interaksi langsung antara siswa dan tenaga pengajar. Khususnya, pelajaran yang dianggap sulit diajarkan melalui daring.
"Untuk mata pelajaran praktik memang dibutuhkan kehadiran di sekolah untuk mempermudah pemahan dari pembelajaran," kata dia.
Baca: Antisipasi Siswa Menongkrong, Pemprov DKI Terjunkan Petugas Pemantau
Riza memastikan protokol kesehatan menjadi perhatian khusus selama uji coba yang dilakukan kurang lebih dua bulan itu. Dinas Pendidikan baakan telah membuat sejumlah aturan dalam mendukung penerapan prokes.
"Jamnya dibatasi 3-4 jam, kemudian jumlah mata pelajaran dibatasi. Semua dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan atas persetujuan orang tua," kata dia.
Pemprov DKI Jakarta menguji coba pembelajaran tatap muka di 85 sekolah. Jumlah terbanyak ada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, masing-masing 25 sekolah.
Kemudian, sebanyak 18 sekolah di Jakarta Barat dan 10 sekolah di Jakarta Pusat. Sisanya, enam di Jakarta Utara dan satu di Kepulauan Seribu.
(JMS)