Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta bidang Kesejahteraan Rakyat, Catur Laswanto, mengatakan pengelolaan PDS HB Jassin ini merupakan wujud kepedulian Pemprov DKI untuk menjaga sastra dan budaya di Indonesia. Sebab, nilai sastra yang terdapat di PDS HB Jassin tak ternilai.
"Oleh karena itu, kami sudah membicarakan sejak lama untuk menjaga kelestariannya dan yang lebih penting meningkatkan sarananya," kata Catur di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca: DKI Bentuk UPT Kelola Dokumentasi HB Jassin
Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini menyampaikan seluruh koleksi yang selama ini berada di PDS HB Jassin akan beralih menjadi milik Pemprov. Begitu juga dengan sumber daya manusianya.
"Tapi, tidak berarti PDS HB Jassin sepenuhnya diserahkan kepada Pemprov. Kita sepakat akan bersama-sama mengembangkan," ungkapnya.
Catur berharap PDS HB Jassin bisa jadi pusat dokumentasi sastra tingkat regional, bahkan dunia. Dalam kampanyenya, Anies-Sandi sempat berjanji akan Membangun dan merevitalisasi pusat-pusat pengembangan kebudayaan, di antaranya:
(a) Membangun Taman Benyamin Sueb sebagai pusat perawatan dan pengembangan kebudayaan Betawi dan pusat interaksi lintas-komunitas, yang di dalamnya berdiri Museum Kebudayaan Betawi.
(b) Menyelamatkan dan merevitalisasi Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin dengan melakukan digitalisasi seluruh koleksinya, profesionalisasi pengelolaannya, serta memperlayak sarana dan prasarananya.
(c) Menjadikan Jakarta sebagai pusat kebangkitan film nasional melalui sinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam kerja kreatif sinematografi dan industri film.
(YDH)