"Melihat volume dan kecepatan kendaraan di kawasan Sudirman-Thamrin, berdasarkan prinsip desain jalur sepeda, rekomendasi jalur sepeda ini terproteksi fisik," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Jakarta, Minggu, 28 Februari 2021.
Syafrin mengatakan jalur sepeda terproteksi akan memberi kenyamanan bagi pesepeda dengan segala usia. Pembatas jalur sepeda itu dinamakan 'Sabuk Nusantara'.
Nama tersebut menilik kawasan Sudirman-Thamrin memiliki signifikansi sejarah yang kuat. Diantaranya, simbol era pembangunan baru pasca kemerdekaan, serta sebagai koridor utama kawasan pusat kota Jakarta.
Baca: Planter Box Jadi Pembatas Jalur Sepeda Permanen di Jakarta
"Kita angkat konsep persamaan hak, derajat, serta nilai gotong royong yang dituangkan pada desain elemen pembatas jalur sepeda yang disebut Sabuk Nusantara," ungkap Syafrin.
Dia mengatakan elemen pembatas jalur sepeda yang digunakan merupakan pot tanaman yang saling terhubung. Pot tanaman terbuat dari semen dengan desain cukup unik.
Jalur sepeda terproteksi sepanjang 11,2 kilometer (Km) itu dapat ditemukan mulai dari Bundaran Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI). Jalur sepeda di kawasan tersebut dibangun karena jumlah pesepeda meningkat 1.000 persen selama pandemi covid-19.
"Jalur ini memiliki cangkupan yang luas terhadap jumlah kepadatan penduduk yang tinggi. Karena terintergrasi dengan transportasi publik lainnya," beber Syafrin.
Jalur sepeda terintergrasi dengan sembilan halte TransJakarta, enam halte Moda Raya Terpadu (MRT), serta jaringan Lintas Rel Terpadu (LRT). Selain itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga menyediakan layanan bike sharing yang dapat digunakan sebelum atau sesudah penggunaan transportasi publik.
(ADN)