Sekitar tujuh petugas polisi dari Polda Metro Jaya datang menggunakan dua mobil sekitar pukul 05.00 WIB ke komplek perumahan tersebut.
"Ya, subuh tadi polisi datang. Karena tidak ada yang membukakan pintu, pintu itu ditendang," ujar seorang warga yang ikut masuk ke dalam rumah itu. Masih menempel tanda bekas sepatu di daun pintu bercat putih itu. Satu kaca kecil berukuran 15x15 sentimeter ikut pecah.
Dalam penggerebekan, polisi menemukan beberapa alat isap sabu berserakan di lantai rumah. Pemilik rumah berinisial D langsung diamankan.
"Saat kita masuk ada tiga pria sedang tidur dan satu wanita yang merupakan istri D. Saat dibangunkan para pria itu terlihat sangat teler. Saya lihat banyak bong," kata salah satu penggerebek berpakaian preman yang namanya enggan disebutkan.
Tiga jam polisi menggerebek rumah itu. Seorang petugas menenteng satu plastik putih besar. "Ini barang buktinya, semuanya ada enam orang yang kita amankan. Kalau mau wawancara lebih dalam, ke komandan saja," kata petugas itu sambil bergegas menuju mobil.
Penggerebekan itu dilakukan setelah ada pengembangan dari tiga orang yang ditangkap di sebuah pasar. Sudah sejak lama warga mengaku resah dengan aktivitas di rumah itu. Sejak dua bulan lalu menghuni rumah bertingkat dua itu, D dan istri kerap memasukkan orang-orang asing.
"Warga sudah lama curiga karena sering ada tamu keluar-masuk tak kenal waktu," kata warga sekitar.
(UWA)